Danrem 071 Wijayakusuma Tinjau Dapur Sehat Banjarnegara Dorong Pemerataan Gizi Lewat Program Makan Bergizi Gratis

Banjarnegara - Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Jamaluddin, S.I.P., M.I.P. melakukan kunjungan kerja untuk meninjau langsung kegiatan Dapur Sehat Banjarnegara, yang menjadi bagian dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Didampingi oleh Dandim 0704/Banjarnegara Letkol Czi Teguh Prasetyanto, S.T., unsur Forkopimda Banjarnegara, serta Kepala SPPG Reza, kunjungan ini menjadi penanda komitmen kuat TNI dalam mendukung peningkatan kualitas gizi generasi muda, Selasa (29/04/2025),

Dapur yang mulai beroperasi sejak 6 Januari lalu ini telah menjadi titik awal hadirnya pelayanan makan bergizi bagi para pelajar di Banjarnegara. Danrem mengatakan, kunjungan kali ini dilakukan untuk memastikan standar gizi nasional benar-benar diterapkan, serta sebagai langkah evaluasi dan persiapan ekspansi dapur ke wilayah lain.

"Hari ini kita lihat langsung, kita cicipi juga makanan yang disajikan, dan alhamdulillah rasanya enak, gizinya pun lengkap ada lauk, sayuran, hingga susu. Kita ingin memastikan setiap anak di Banjarnegara mendapatkan makanan sehat dan bergizi," ujar Kolonel Jamaluddin.

Lebih lanjut, Danrem mengungkapkan bahwa koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara terus dilakukan, termasuk melalui Dinas Pendidikan dan pihak SPPG. Data terakhir menunjukkan, terdapat sekitar 260.000 siswa dari tingkat PAUD hingga SMP di seluruh Banjarnegara. Untuk menjangkau mereka, dibutuhkan setidaknya 89 dapur bergizi dengan kapasitas melayani sekitar 3.000 siswa per dapur.

"Saat ini baru satu dapur yang aktif, namun dalam waktu dekat akan menyusul empat dapur lagi beroperasi pada bulan Mei. Sementara itu, 14 dapur lainnya masih dalam proses pengerjaan dan akan diupayakan selesai secepatnya," tambahnya.

Kunjungan ini tidak hanya menjadi ajang supervisi, tetapi juga bentuk nyata perhatian TNI terhadap masa depan generasi bangsa. Program MBG menjadi bukti bagaimana kolaborasi lintas sektor antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dapat melahirkan program yang berdampak besar bukan hanya pada angka gizi, tetapi juga harapan dan masa depan anak-anak Indonesia.(Pendimbna).